Minggu, 14 November 2010

Apakah PTK boleh diajukan untuk Skripsi?

Pertanyaan ini kelihatannya begitu sederhana, tetapi bisa jadi menjebak. Jawaban saya mengenai hal ini ada dua yaitu antara yang mengatakan boleh dan yang mengatakan tidak. Jawaban pertama, yang mengatakan boleh. didasarkan dari kenyataan bahwa PTK juga termasuk penelitian, di mana penelitian dilakukan untuk menjawab setiap permasalahan peserta didik, tetapi harus diingat bahwa persoalan yang coba dicarikan jawabnya lewat PTK sifatnya kasuistis (tidak dapat dilakukan generalisasi) dan pengulangan terhadap metode yang digunakan. PTK telah banyak membantu tugas guru karena memang PTK salah satu kewajiban pendidik dalam menganalisis perkembangan peserta didiknya. dan banyak lagi pendapat yang mengatakan bahwa PTK bisa diajukan sebagai skripsi (tugas akhir) mahasiswa (FKIP).

Selasa, 02 November 2010

Teachers’ Perception towards Problems on 1994 Curriculum and School Based Curriculum (KTSP) Implementation

By SARLITA DEWI MARTHA
Dosen PBI FKIP Universitas Pekalongan
Since 1945, National Education Curriculum has changed so rapidly. That change is the logical consequences as unsatisfactory result of teaching English in Indonesia. Therefore, the Indonesian government always makes effort to improve the quality of English education by changing the curriculum and improving the quality of the teachers and other components which are involved in the education processes.

PENERAPAN METODE PBL BERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS X SMAN 1 KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN T.P. 2010/2011

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Prestasi matematika siswa baik secara nasional maupun internasional belum menggembirakan. Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) melaporkan bahwa rata-rata skor matematika siswa tingkat 8 (tingkat II SLTP) Indonesia jauh di bawah rata-rata skor matematika siswa internasional dan berada pada ranking 34 dari 38 negara (TIMSS,1999). Rendahnya prestasi matematika siswa disebabkan oleh faktor siswa yaitu mengalami masalah secara komprehensif atau secara parsial dalam matematika. Selain itu, belajar matematika siswa belum bermakna, sehingga pengertian siswa tentang konsep sangat lemah.